Sebentar lagi Kota bontang akan mengadakan pemilihan kepala daerah semoga dengan adanya tulisan ini membuat anda untuk benar benar memilih pemimpin yang tepat bagi Kota Bontang.Sehingga pemimpin yang anda pilih merupakan pemimpin yang terbaik dan membangun untuk Kota Bontang.
Pemimpin Melakukan hal- hal yang benar ( doing the right things ), berani menghadapi risiko dan memiliki motivasi untuk selalu nomor satu. Ide –ide bisnisnya orisinal, dan menaruh mata ke masa depan serta memiliki perspektif jauh kedepan penuh kepercayaan diri. Itu profil seorang pemimpin.Walau banyak yang menganggap pemimpin itu menyukai segala bentuk macam tantangan, karena rasa optimis yang selalu dimilikinya. Cukup menarik buat saya. Sebab yang saya amati dan rasakan, pemimpin bukan hanya mampu menggerakkan orang lain, melainkan juga berani mengambil pola pikir yang tidak populer sekalipun, mampu memberikan solusi, dan memiliki semangat untuk menjadi selalu yang terdepan, anak buahnya tenang dan terlindungi dan segala aspirasinya ditampung dan dimasak sehingga besok sudah bisa dilihat dan dirasakan jadi jelas reportnya, bukan sekedar NATO ( No action talking only ).
Seorang pemimpin tidak mengenal masa pensiun, sehingga motivasinya akan tetap hidup dan berkembang kasih sayang terhadap bawahannya abadi tak berubah – rubah , walau sudah pulang kekampungya tapi masih dirindukan oleh anak buahnya, karena selalu kosisten apa yang menjadi tanggung jawabnya dunia dan akhirat semoga..
Setelah diteliti, ternyata dalam menjalankan bisnis saat ini maupun masa datang, memang seharusnya kita tak hanya memiliki manajer biasa – biasa saja, tapi sudah seharusnya memiliki manager leader, manajer yang punya jiwa pemimpin. Mengapa demikian? Sebabnya adalah persaingan yang serba kompetitif, situasi bisnis yang kompleks dan sulit diramalkan keberlangsungannya, sehingga sangat dibutuhkan sosok manajer seperti itu, kalau tidak, kita akan kalah bersaing. Akibatnya, bisnis yang kita jalankan akan sulit maju.
Saya setuju pendapat pakar manajemen yang mengatakan, kalau pemimpin itu selalu melakukan hal- hal dengan benar ( doing the things right ). Dimana, seorang pemimpin dalam melakukan hal- hal yang benar tidak terlalu mempedulikan caranya. Itu tak terlalu penting baginya. Sebab, bagi seorang pemimpin, hal – hal yang menyangkut urusan pelaksanaan idenya itu adalah tugas manjer. Pemimpin selalu perpikir loncat – loncat, dan jangkauannya sering kali panjang, bisa membingungkan bawahannya untuk mengikutinya.
Lain halnya dgn manajer. Jangkauan ide atau gagasannya pendek, dan wawasannya relatif kering. Kewajibannya adalah bagaimana melakukan tugasnya dengan benar. Manajer baru jalan setelah ada planning dulu, sudah ada program kerja atau prototype-nya. Wajar kalau ada yang berpendapat bahwa pada dasarnya manajer itu tiruan, sementara pemimpin itu adalah orisinal.Itu mengingat, ide atau gagasan seorang pemimpin tidak pakai planning. Responsibilitasnya memang tidak setiap saat muncul. Bila ternyata ide – ide bisnis yang dijalankannya itu nanti benar atau salah, urusan belakang. Baginya yang terpenting telah menemukan ide bisnis yang cemerlang.
Kita bisa juga lihat, bahwa menajer dalam rangka mempertahankan proses atau kontinuitasnya kerjanya cenderung menerima status quo. Statusnya ingin aman – aman saja. Bahkan , kalau perlu menghindar dari risiko. Tapi, sebaliknya dgn seorang pemimpin. Ia justru menentang status quo, dan lebih berani menghadapi risiko. Perbedaan lainnya, adalah seorang manager itu suka bertanya,” bagaimana dan kapan terhadap sesuatu hal”. Sedang pimpinan lebih suka bertanya “apa dan mengapa”. Selain itu, pimpinan lebih terkesan ingin menjadi pribadinya sendiri, dan menguasai lingkungannya. Sementara, manager adalah “ tentara baik “ yang klasik, dan menyerah kepada lingkungan.Manager dalam menjalankan aktivitasnya juga sangat bergantung pada pengawasan. Dia ingin selalu mengelola dan mempertahankan bisnis yang sudah ada. Serta lebih berfokus kepada sistem dan struktur. Sementara, pemimpin lebih merupakan sosok yang justru mampu membangkitkan kepercayaan bawahannya atau relasinya dan sangat dicintainya. Itu sebabnya, mengapa fokus seorang pemimpin lebih kepada orang, dan bukan pada sistem dan struktur.
Oleh karena itu, jika kita sekarang berada pada posisi manager, atau mungkin Supervisor , sebaiknya tidak menafikan atau menghilangkan nuansa – nuansa atau jiwa kepemimpinan. Agar segala keputusan yang diambil tidak kering, lebih tenang dalam menjalankan bisnis / organisasinya, mampu mengantisipasi hal – hal yang tak pasti, enerjik, antusias, memiliki integritas, tegas tapi adil, visi bisnisnya lebih jelas, dan mampu memproyeksikan bisnis kemasa depan.RADJA BONTANG,BUDAYA KUTAI,GUNTUNG BENUA TUHA
Thanks for info n giving me ideas...
BalasHapusjobsdiamonds.........
semoga ini menjadi pemimpin yang lebih baik yah, makasih banyak atas infonya gan
BalasHapus